Natanael Raka Adi Pratama / XI A / 1770
LDK adalah Latihan Dasar Kepemimpinan, dimana hal tersebut bertujuan untuk melatih menjadi seorang pemimpin yang berani akan tantangan dan cepat dalam mengambil keputusan. Pada bulan Oktober 2023, SMK PIKA mengadakan LDK untuk melatih jiwa kepemimpinan para siswa/i. PIKA mempunyai kurang lebih 30 siswa yang mengikuti LDK. LDK kali ini sedikit berbeda karena akan bergabung dengan Kemah kelas X dan dicampur dengan kelas XII. Kegiatan LDK juga bersamaan dengan kegiatan Temu Kolese (Tekol) maka dari itu siswa yang tidak mengikuti Tekol akan mengikuti kegiatan LDK.
Jika kalian berpikir LDK hanya membuat kita sebagai pemimpin dan menjadi no. 1, kalian salah, karena LDK bukan hanya fokus ke dalam pemimpin akan tetapi membangun keberanian dan mengambil risiko dalam sebuah tindakan. Maka dari itu saya akan menjelaskan bagaimana perjalanan saya mengikuti kegiatan LDK.
Dinamika kegiatan LDK
Pada hari Senin 16 Oktober 2023, saya pergi ke sekolah untuk mengikuti acara sebelum LDK dan Kemah dilaksanakan. Kami diminta untuk datang pada pukul 09:00 dan berkumpul di Aula. Saya diminta untuk berkumpul dengan grup saya, kemudian bermusyawarah untuk dibagi tugas dalam menyediakan barang yang telah diinstruksikan. Saya mendapat tugas untuk membawa senter dan tali kain berwarna pink. Selesai itu saya dengan grup menampilkan yel-yel dari regu kami. Sejujurnya saya sedikit malu untuk tampil di depan semua peserta LDK dan Kemah, akan tetapi dengan keberanian, saya maju dengan regu saya dan memperlihatkan yel-yel kami. Setelah itu saya diberi pengarahan agar saat sampai di sana kaki dapat menjaga sikap kami.
Pada hari pertama LDK saya masih harus beradaptasi dengan cara permainan dan cara mereka dalam mendidik saya untuk menjadi manajer di masa depan. Pada saat itu juga kami semua peserta LDK berkumpul di lapangan dan diperintah untuk membuat tiang bendera dari tongkat pramuka yang sudah kita persiapkan sebelumnya. Pada saat itu kami semua berdiskusi untuk mengerjakan masing-masing tugas, saya mendapatkan tugas untuk mengikat tiang bendera, butuh waktu selama 45 menit untuk membuat tiang bendera, saat proses pembuatan tiang bendera, beberapa orang sedang mencari petugas upacara untuk besok pagi. Setelah selesai membuat kami semua berkumpul untuk makan bersama di samping aula, akan tetapi untuk makan malam memiliki sedikit perubahan, yaitu untuk menyisihkan makanan. Tujuan dari hal ini untuk mengetahui apakah kita sanggup dalam memakan lauk pauk yang sudah disiapkan tanpa menyisakan sedikit nasi atau lauk. Setelah itu kami semua diminta untuk membersihkan tempat yang kita pakai dan masuk ke dalam aula. Pada kesempatan inilah kami dijelaskan tentang LDK, tujuan, dan manfaatnya. Setelah pembahasan tersebut kami diperbolehkan untuk tidur dan jangan melebihi jam 23:00. Pada hari ini saya merasa senang karena dapat berguna dalam LDK, walaupun saya tidak terlalu membantu banyak hal akan tetapi saya sudah sangat bersyukur.
Pada hari kedua saya terbangun tempat di jam 05:25, karena saya kebelet untuk buang air kecil, setelah itu saya merenung sebentar, apa yang akan saya perbuat selanjutnya, untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan baru ini. Saat merenung saya mendengar suara peluit dan artinya jam sudah menunjukkan pukul 06:00 yang dimana upacara bendera dalam rangka mengikuti kegiatan LDK sudah siap dimulai. Upacara dilakukan dengan lancar tanpa kendala. Saat upacara telah selesai, ketua grup diminta untuk pergi menemui pendamping. Saat itu ketua grup melakukan hompimpa untuk makan pagi. Pada makan pagi kali ini kami diminta untuk menjadi tuan dan pelayanan. Tugas dari seorang pelayanan adalah untuk menyiapkan kebutuhan dari tuan, dan tugas dari tuan adalah duduk dan melihat bagaimana pelayanan melayani. Selesai makan pagi kami diminta untuk pergi ke aula dan mendengarkan, melihat bagaimana proses LDK, yaitu kerjasama, tidak egois, koordinasi, dan berani dalam mengambil resiko. Pada kali ini saya merasa sangat lelah dan mengantuk karena harus mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dan sangat menguras tenaga saya.
Pada hari ketiga saya dibangunkan oleh regu saya untuk mengikuti Jalan Salib, tepatnya di jam 02:00 hal ini dilakukan untuk mengingat dan merenungkan akan sengsara Yesus saat disalib. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi upacara, makan pagi dan dilanjutkan dengan sesi briefing di Aula dan melatih kerja sama tim kita saya berada dalam Tim A. Pada hari ini lebih banyak permainan karena kita melatih keterampilan kita dalam bekerja sama saat kita magang nanti. Jujur saja saya banyak mendapatkan manfaat pada hari ini. Saat jam menunjukkan pukul 17:00 kami menurunkan bendera, saya bertugas dalam penurunan bendera merah putih. Pada malam harinya kami diminta untuk bernegosiasi dalam membeli mobil mainan yang kami buat. Saya mendapatkan total Rp 275.000. Setelah itu kami diminta latihan untuk pensi. Kegiatan ini membuat saya merasa sedih karena besok akan menjadi acara hari terakhir saya mengikuti LDK. Jujur saya merasa mulai ada perubahan yang ada di dalam diri saya.
Pada hari terakhir, atau hari keempat, saya merapikan barang-barang bawaan saya, dan diatur secara rapi agar tidak tertinggal saat pulang nanti. Kami makan pagi terlebih dahulu dan pembina berterimakasih karena telah diperbolehkan untuk mengajar dasar kepemimpinan. Sebelum pembina pergi, kami dihukum atas kesalahan dan dosa-dosa yang kita perbuat selama mengikuti LDK, mulai dari memecahkan telur di kepala dan menyiram galon di setiap regu. Setelah itu semua pembina berpamitan dan pergi meninggalkan kami. Kami semua menunggu di Aula dan dapat pulang pukul 14:00. Saat perjalanan saya berdoa agar selamat sampai di tujuan. Kami tiba di SMK PIKA pada pukul 15:30.
Pada hari ini saya merasa senang dan dicampur dengan sedih. Mengapa? Senangnya karena saya sudah dapat mempelajari cara menjadi pemimpin yang baik dan peduli terhadap karyawannya dan saya juga dapat belajar kerja sama supaya suatu saat dapat membangun kerja sama dengan perusahaan lain. Sedihnya saya meninggalkan tempat di mana saya dilatih untuk berkembang dalam memimpin suatu kelompok, dimana saya harus berani mengambil resiko dalam setiap permasalahan yang dialami, dan saya dilatih untuk jauh dari kata internet dan dekat dengan hati. Saya merasa sangat terharu karena saya dapat mengikuti kegiatan LDK tersebut.
Pelajaran dari LDK
Ada banyak hal yang saya dapatkan mulai dari kerja sama, keberanian, dan juga solidaritas. Namun dari hal itu semua ada hari dimana saya melakukan semua itu dengan kerja keras, daya juang dan keterampilan. Hari tersebut terjadi di hari kedua LDK.
Pada hari kedua pembina melakukan kegiatan dengan kerja sama tim, banyak hal yang saya lalui, mulai dari disalahkan karena gagal mengikuti kemauan tim saya, dan mulai saling kompak karena sudah mengikuti irama, ada banyak ekspresi yang dikeluarkan, mulai dari marah, senang, bingung, sedih, kecewa, lelah, dan masih banyak lagi.
Pembina menyuruh untuk melakukan kerja sama tim, yaitu memindahkan gelas plastik yang berisi air dan ditumpuk seperti piramida. Gelas tersebut harus dipindahkan dari sisi satu ke sisi satunya. Jujur saja, kelompok saya memiliki potensi kepemimpinan yang besar, akan tetapi kami hanya tidak sabaran dan saling egois dalam menjalankan tugas. kelompok kami dikatakan sebagai kelompok egois karena hanya ingin menjadi no. 1 dan melihat dari segi tim.
Tim kami sangat egois dari awal permainan. Kami tidak mendengarkan perintah dari pemimpin dan hanya ingin mengikuti kemauan kami sendiri.
Hal yang dapat saya pelajari dari hari tersebut adalah tidak banyak omong, seperti kata pepatah, diam adalah emas yang sesungguhnya. Maka dari itu saya harus diam dan tidak saling menyalahkan satu sama lain dan mendengarkan apa yang diarahkan oleh pemimpin. Di dalam regu harus ada yang namanya komunikasi.
Saat LDK saya juga benar-benar bersyukur karena masih bisa menikmati kehidupan sampai saat ini. Saya bersyukur mendapatkan orang tua yang selalu sayang pada saya, memberi saya makan, dan saya juga bersyukur saya mempelajari cara menjadi pribadi yang efisien dan tanggap saat magang atau kerja nanti. Niat- niat yang akan saya kembangkan adalah saya ingin lebih berusaha dan lebih giat dalam praktek. Saya juga ingin lebih aktif saat pelajaran teori. Saya juga ingin berani dalam menanggapi suatu kesalahan dan saya juga ingin berani dalam menyampaikan suatu pendapat. Hal-hal yang harus saya lakukan adalah saya harus rajin belajar dan giat saat sekolah.