SEJARAH SMK PIKA

Pada tahun 1953, Bruder Josef Haeken SJ. dari Provinsi Belanda datang ke Indonesia dan memulai sebuah perusahaan "Kebun Kayu" misi. Saat itu banyak lulusan dari sekolah teknik kayu kurang berpengalaman dalah hal praktik kerja. Karena itu Bruder Haeken, SJ ingin mengembangkan perusahaan kayunya dengan mendirikan sebuah Sekolah Teknik Kayu yang sungguh dapat membentuk tenaga terampil di bidang perkayuan. Untuk tujuan itulah saya datang pada tahun 1963. Tetapi Pater Provinsial saat itu mengatakan bahwa kita tidak punya cukup uang untuk membayar defisit yang pasti ada di Kebun Kayu. Karena itu, saya membantu dulu produksi di bengkel yang sudah ada selama 7 tahun. Selama itu kita dapat meningkatkan jumlah karyawan dari 23 orang menjadi 100 orang. hal ini mungkin karena kita mendapat banyak pesanan perabot dari Jakarta, yaitu dari Kedutaan Jerman yang membangun gedung 8 tingkat. Kemudian dari Kedutaan Vatikan dan dari Kedutaan Austria.

Pada tahun 1968, kami mulai membuka satu kelas Sekolah Teknik. Muridnya jebolan dari macam-macam sekolah teknik, baik tingkat menengah maupun tingkat atas. Sekolah teknik yang baru itu kami beri nama "Sekolah Teknik Kebun Kayu" (STKK). Nama "Kebun Kayu" tetap melekat karena cikal bakalnya adalah Perusahaan Kebuh Kayu (Holzgarten). Lama pendidikan kelas perdana ini 2 tahun saja. Saat itu di Indonesia belum ada lembaran kayu untuk suatu pekerjaan kayu. Tak lama kemudian, Indonesia bisa mengimpor lembaran kayu dari Jepang, lalu kami perpanjang pendidikan di sekolah teknik kita menjadi 3 tahun.

 

Br. Paul Wiederkehr SJ., Langkah Pasti Raih Prestasi, 2012

Kepala Sekolah yang pernah berkarya di SMK PIKA Semarang :

  1. Br. Paul Wiederkehr, SJ. (
  2. Alm. Ignatius Susmadi (1972-1996)
  3. RN. Among Subandi, S.E., M.M. (1996-2008)
  4. Lukas Himawan Rochadi, S.T., M.M. (2008-2016)
  5. Br. FX. Marsono, SJ., M.Pd. (2016-sekarang/Petahana)