Hidup Sederhana dengan Penuh Makna
Oleh: Jennifer/PIKA 52
Pada sebuah pagi yang dingin di tanggal 23 Oktober 2024, para peserta didik kelas XI angkatan 52 sudah berkumpul di Aula Wiederkerh dan akan melaksanakan kegiatan Live In. Pada awalnya para peserta didik tidak tahu kemana Bus Elf akan membawa mereka, yang mereka tahu yakni mereka akan menjalani Live In selama 3 hari dari tanggal 23-25 Oktober 2024 di daerah kaki Gunung Merapi.
Begitu para peserta didik sudah tiba di Aula Wiederkerh, para guru sudah menyiapkan box dan ziplock untuk memasukkan handphone para peserta didik sebelum kegiatan dimulai. Para peserta didik mulai memberi kabar kepada keluarga dan orang-orang tersayang sebelum pergi selama 3 hari. Setelah mendapat pengarahan dari para guru dan kepala sekolah, akhirnya para peserta didik kelas XI Angkatan 52 berangkat menuju tempat live in.
Bus Elf membawa mereka ke sebuah desa yang bernama Desa Ngargomulyo, kecamatan Dukun, Magelang. Begitu sampai peserta didik Angkatan 52 disambut begitu baik oleh tim panitia dari Desa Ngargomulyo yang kami panggil dengan panggilan kakak-kakak ETM. Para peserta didik pun langsung mendapat arahan dan diantarkan menuju rumah Live In masing-masing. Dan setiap rumah terdapat 2 sampai 3 orang peserta didik. Kali ini tempat tinggal mereka dibagi menjadi 2 wilayah yakni Dusun Gemer dan Dusun Tangkil.
Akhirnya selama 3 hari kedepan para peserta didik akan menjalani kehidupan di desa bersama dengan keluarga Live In masing-masing. Tentu saja kegiatan mereka berbeda-beda dan tidak kalah menarik. Ada yang pagi-pagi sudah memasak untuk sarapan, ada yang mengikuti kerja bakti membuat gorong-gorong, ada yang memanen sayur-sayuran dan cabai, ada yang ngarit untuk memberi makan hewan ternak, bahkan ada yang sampai menjadi baby sitter. Pastinya para peserta didik menjalani kehidupan yang berbeda dari kehidupan di kota biasanya. Mereka akan menjalani kehidupan yang sederhana di desa ini.
Di Desa Ngargomulyo ini masih sangat kental dengan budayanya. Kebetulan karena masih dalam bulan Rosario, para peserta didik di Dusun Gemer bersama dengan keluarganya yang beragama Katolik akan melaksanakan doa Rosario. Mereka semua bersama-sama berjalan menuju Taman Doa Imatuka setiap jam 6 sore. Dan yang kerennya, ketika doa Rosario para warga masih menggunakan bahasa daerah yakni Bahasa Jawa.
Tidak hanya kegiatan bersama dengan keluarga Live In masing-masing, para peserta didik juga melakukan kegiatan bersama dengan kakak-kakak ETM per-wilayah. Kegiatan yang dilakukan bermacam-macam, seperti jejak pangan dimana para peserta didik akan diajari bagaimana susahnya para petani dalam merawat anak-anaknya yakni padi dan sayur-sayuran, selain itu para peserta didik juga akan memasak bersama dari hasil memetik sayuran di ladang.
Tidak hanya itu ada juga kegiatan sharing bersama dan yang terakhir yakni jelajah alam. Dalam kegiatan jelajah alam, para peserta didik se-wilayah bersama dengan tim ETM akan mengelilingi Desa Ngargomulyo, tapi dibalik itu para peserta didik juga mendapatkan banyak ilmu. Tempat-tempat yang dikunjungi ketika jelajah alam seperti kebun salak, hutan bambu, mata air, bendungan air terjun dan terowongan Pedotan Sewu. Di sepanjang perjalan ini, banyak sekali hal-hal bisa didapat oleh para peserta didik. Di sini para peserta didik basah-basahan, bersenang-senang dan mendapatkan banyak ilmu. Lalu akhirnya kami berkumpul bersama di Taman Doa Imatuka. Sambil menunggu dan beristirahat dari perjalanan yang menyenagkan nan melelahkan, para peserta didik menikmati terapi ikan sambil duduk dan mengobrol santai.
Pada akhirnya peserta didik pun harus mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga Live In sebelum akhirnya kembali ke Semarang. Ada beberapa yang mengabadikan momen dengan mengambil foto bersama dengan keluarga Live In-nya. Rasanya cukup berat unruk meninggalkan karena sudah banyak kenangan dan nyaman dengan kehidupan di desa ini. Di dalam Bus Elf ketika berangkat para peserta didik pun melambaikan tangan terakhir kali kepada para warga sambil mengucapkan terima kasih. Begitu pun perpisahan antara peserta didik Angkatan 52 dengan para warga Desa Ngargomulyo. Dan akhirnya kami semua sampai ke SMK PIKA Semarang dengan selamat dan ada beberapa peserta didik yang membawa buah tangan dari Orang Tua Live In-nya.
Dari kegiatan Live In ini para peserta didik dapat mengambil makna kesederhanaan, kebersamaan, kerja keras dan keharmonisan dari kehidupan para warga di Desa Ngargomulyo. Para warga desa sungguh mengajarkan banyak hal kepada para peserta didik dan mereka bisa mengambil maknanya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terimakasih kepada Desa Ngargomulyo untuk pengalaman yang diberikan selama 3 hari.