Open House SMK PIKA 2025

Open House SMK PIKA 2025
Kolaborasi Vokasi, Industri, dan Semangat Pancasila

 

Memulai tahun baru 2025, SMK PIKA Semarang kembali menggelar Open House sebagai ajang untuk memperkenalkan sekolah kepada masyarakat luas. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 14 Januari 2025 hingga Sabtu, 18 Januari 2025, mengusung tema “Dari PIKA untuk Indonesia: Kolaborasi Vokasi dan Industri.” Tema ini menegaskan sinergi antara SMK PIKA dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan vokasi.

 

Hari Pertama

Pada hari pertama Open House, ada perwakilan siswa katolik sembilan SMP di kota Semarang yang bersedia hadir bersama para guru agama katolik untuk mengikuti Misa Natal bersama, dipimpin oleh Romo Albertus Nugroho Widiyono, SJ. Sembilan SMP tersebut yaitu SMPN 2, SMPN 32, SMPN 37, SMPN 17, SMPN 8, SMPN 42, SMPN 3, SMP St. Yoris, dan SMP Raden Patah. Dalam homilinya, Romo Nugi menekankan pentingnya nilai-nilai 4C (Competence, Conscience, Compassion, Commitment) bagi siswa SMK. Setelah misa, acara resmi dibuka oleh MC dari ORSIKA (Organisasi Siswa PIKA), Brigitta dan Rayyan, yang membawa suasana menjadi hangat dengan sesi ice breaking.

 

Sesi promosi SMK PIKA disampaikan oleh Pak Eko (Guru BK) dan Pak Arif (Waka Kurikulum), yang menjelaskan berbagai keunggulan SMK PIKA, termasuk kesempatan lulus langsung bekerja, fleksibilitas aturan seragam, serta jaringan luas dengan sekolah-sekolah Jesuit. Tak hanya itu, siswa SMP juga berkesempatan mengikuti sesi inspiratif bersama Pak Prana, alumni sukses yang kini menjadi Head of Training di Milan Coating.

Peserta kemudian dibagi dalam kelompok dan diajak berkeliling ke berbagai area sekolah, seperti:

  • PT. PIS (Pika ImBon Semarang): Melihat langsung aktivitas produksi furnitur.
  • Bengkel Pendidikan: Menyaksikan praktik siswa dalam pembuatan sambungan kayu dan penggunaan CNC.
  • Stand P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila): Mengenal kegiatan ekstrakurikuler yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
  • Ruang Gambar dan Ruang Teori: Mengamati proses desain manual hingga digital menggunakan AutoCAD dan SketchUp.

Kegiatan hari pertama ditutup di Aula Wiederkehr dengan sambutan dari Pak Niko yang menyampaikan apresiasi atas kesempatan mengenal lebih dekat dunia pendidikan vokasi di SMK PIKA.

Hari Kedua

Pada hari kedua, Open House dihadiri oleh tiga SMP, yakni SMP Masehi, SMP Maria Goretti, dan SMP Yohannes XXIII. Acara dibuka dengan penampilan band SMK PIKA yang membawakan lagu “Dia” (Maliq & D’Essentials) dan “Sahabat Jadi Cinta” (Zigaz).

Seperti hari pertama, sesi promosi dan inspirasi alumni tetap menjadi agenda utama, diikuti dengan tur keliling sekolah. Uniknya, pada hari ini, seorang siswi dari SMP Masehi, Vanya, tampil spontan membawakan lagu worship yang mendapat apresiasi meriah dari seluruh peserta.

Hari Ketiga

Hari ketiga Open House dihadiri oleh SMPN 5. Meski jumlah peserta lebih sedikit, suasana tetap meriah dengan interaksi lebih dekat antara siswa SMP dan siswa SMK PIKA. Penampilan band SMK PIKA dengan lagu “Sialan” (Adrian Khalif & Juicy Luicy) dan “Satu-Satu” (Idgitaf) semakin menyemarakkan acara.

School tour tetap menjadi bagian utama, di mana peserta dibagi dalam dua kelompok dengan rute yang berbeda. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan selama tur berlangsung.

Hari Puncak Open House

Sabtu, 18 Januari 2025, menjadi hari puncak Open House yang terbuka untuk umum. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai lomba menggambar dan mewarnai untuk kategori TK dan SD, pertunjukan barongsai, penampilan band dan VOSKA (Voice of SMK PIKA), serta bazar makanan dan minuman.

Opening ceremony dipimpin oleh Kepala SMK PIKA, Bruder Marsono, SJ., M.Pd., serta pengawas SMK PIKA, Dr. Ahlis Qoidah Noor, S.Pd., M.Pd. Open House 2025 mendapat respons positif dari pengunjung dan peserta lomba. Ketua panitia, Bapak Adam Giovan, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini.

 

Open House SMK PIKA 2025 menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga tentang membangun karakter, kolaborasi, dan kecintaan terhadap bangsa.