Pilgrimage (15-16 Desember 2023)

 

“Mengelola Emosi dalam Melayani”

Penulis : Litdian Inefensivia Supatra (angkatan 50B)

 

Pilgrimage atau berziarah dengan berjalan kaki merupakan salah satu kegiatan dari Forum Pecinta Alam SMK PIKA (FORMIKA). Pilgrimage rutin dilakukan setiap Bulan Desember yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik kelas X tetapi tidak menutup kemungkinan bagi peserta didik yang lain untuk mau terlibat. Pada kesempatan ini, Pilgrimage dilakukan pada tanggal 15-16 Desember 2023 sesudah penerimaan raport. Rute yang perlu dilalui adalah dari SMK PIKA Semarang sampai Gua Maria Kendalisodo di Ungaran, Jawa Tengah.

Masa-masa persiapan sudah dilakukan sejak tanggal 12 Oktober 2023 dengan memilih panitia. Sesudah itu disusunlah program-program yang sesuai untuk menunjang acara ini, mulai dari surat perizinan, pendaftaran, hingga latihan fisik. Pada hari H pun juga dilakukan pembekalan rohani dari Frater Septian dan Peneguhan dari Bruder Marsono selaku kepala sekolah.

Untuk mengasah kepemimpinan, daya juang, solidaritas, diskresi, dan kepedulian, maka tiap peserta perlu dipersiapkan. Mulai dari latihan fisik dengan jogging ke luar sekolah secara rutin hingga pada hari H dilakukan screening untuk mengumpulkan uang, hp, dan barang-barang yang sekiranya kurang mendukung acara ini.

Sebagai panitia, saya selalu merasa ada yang kurang dan khawatir,  takut kegiatan ini tidak akan berhasil, takut kegiatan ini akan terhambat. Saya merasa overthinking. Saat hari-h saya merasa lebih khawatir dengan peserta, takut mereka akan tersesat karena rute yang menurut saya kurang matang sosialisasinya. Tetapi syukurlah bahwa di awal kegiatan ini berjalan baik, lancar dan cukup membuat  pikiran dan hati tenang.

Setelah semua berjalan, saya mulai khawatir karena galon air minum dari asrama belum diambil mendekati pukul 14.00 dan pompa galonnya hanya satu. Selain itu, tidak semua perwakilan kelompok sudah masuk Zello, aplikasi komunikasi mirip HT. Sebelum berangkat ada hal yang sedikit mengganggu saya yaitu konsumsi makanan ringan yang sisanya sudah dibagi per bungkus. Saat itu saya sempat bertanya dengan panitia kemana sisanya kenapa semuanya sudah di packing, kata salah satu panitianya menjawab kalau sisanya memang dipacking. Akhirnya saya merasa “baiklah tidak apa mereka tahu apa yang mereka lakukan”. Akan tetapi dalam kegiatan makanan ringan yang sudah dipacking tersebut jarang tersentuh maka banyak sisa yang perlu dibuang diakhir acara.

Pada saat saya di pos 6 saya merasa khawatir, merasa sesuatu akan terjadi. Awalnya saya tidak peduli ke perasaan tersebut, tapi saat saya mendengar bahwa ada anak yang kehilangan dompet saya mulai kembali khawatir dan panik. Saya sendiri sudah meminta tolong kepada panitia yang mobile untuk mencarikan, tapi barang tersebut tidak ditemukan. Jujur saja saya menyalahkan diri saya karena tidak mengusulkan untuk seluruh dompet dikumpulkan padahal saya ada inisiatif tersebut. Selain itu saya sudah pernah menyinggung terkait penjagaan tiap persimpangan sebelum kegiaan mulai, namun saat acara berlangsung saya juga tidak mengingatkan kembali untuk hal tersebut sehingga ada beberapa anak yang tersesat di persimpangan daerah mendekati Goa Maria.

Satu hal juga yang saya rasakan adalah kantuk dan dinginnya udara disaat saya sudah berada di pos 11. Dapat dibilag saya juga lupa dengan diri sendiri karena saya tidak makan malam, dan tidak peduli keadaan saya yang sebenarnya sudah menggigil sejak perjalanan ke pos 11. Saat sudah berada di tempat tujuan saya merasa sedikit lega, dan saya hanya bisa tidur beberapa menit karena saya tidur dengan kondisi duduk di area tangga dekat area pengisian air minum. Saya juga merasa bersalah karena disaat acara kegiatan banyak teman yang cukup bising sehingga cukup mengganggu peziarah lain.

Dari segala perasaan yang saya alami di pilgrimage kali ini saya mencoba untuk membiarkan segalanya terjadi sesuai dengan yang seharusnya. Saya tidak bisa mengontrol segalanya bahkan hal terkecil. Saya perlu mengelola kekhawatiran, bila memang ide perlu diutarakan maka diutarakan demi keselamatan orang lain. Dari kegiatan pilgrimage ini juga memberikan saya kesan bagus terhadap peserta karena mereka mau mengusahakan berjalan dan tidak menggunakan transportasi dari panitia.

Untuk yang akan datang saya akan mencoba untuk lebih mematangkan suatu rencana dengan berusaha mengutarakan ide yang realistis demi berlangsungnya acara dengan lancer dan aman serta berusaha untuk memikirkan solusi dibanding memikirkan permasalahan yang belum tentu terjadi.