“Lebih Mengenal Diriku”
Penulis : Marcellia Renaning ( Angkatan 50B )
Kegiatan Rekoleksi SMK PIKA di Tahun Ajaran 2023/2024 ini dilaksanakan lebih awal, sebelum penerimaan rapor Asesmen Akhir Semester (AAS) Ganjil. Untuk lokasi rekoleksinya berbeda dengan sebelumnya bahkan lebih jauh dari biasanya. Kali ini bertempat di Rumah Retret Abdi Kristus, Gedanganak, Ungaran. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 11-14 Desember 2023 dan diikuti oleh Angkatan 52, 51 dan 50. Dimana setiap angkatan mendapat jadwal rekoleksi selama 2 hari 1 malam saja. Nah, kami Angkatan 50 mendapat jadwal paling akhir yaitu pada tanggal 13-14 Desember 2023.
Kami, Angkatan 50, tidak membawa kendaraan pribadi, lho. Kami menggunakan BRT Trans Jateng sebagai transportasi kami menuju ke Gedanganak, Ungaran. Jelas saja, BRT tidak dapat mengantarkan kami hingga ke halaman depan rumah retret. Setelah kami turun di Halte UNDARIS, perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 2 km untuk sampai di Rumah Retret Abdi Kristus, Gedanganak, Ungaran. Begitu kami sampai, kami langsung menuju ke kamar masing-masing sesuai dengan yang sudah dibagikan. Dan kami mendapatkan kesempatan istirahat 30 menit sebelum berkumpul di Aula pada pukul 14.00 WIB.
Pada pukul 14.00 kami berkumpul di Aula untuk mendapatkan informasi rundown rekoleksi, tata tertib dan juga mengumpulkan handphone yang dibawa. Setelah briefing singkat itu, kami mendapat waktu istirahat lagi hingga pukul 16.00 WIB. Waktu yang cukup panjang ini kami gunakan untuk MCK, tidur dan bahkan beberapa diantara kami sempat mengelilingi kebun di rumah retret tersebut. Saat jam menunjukkan pukul 16.00 WIB kami langsung menuju ruang makan untuk mengambil snack. Setelah snack sore, kami langsung menuju ke Aula untuk memulai kegiatan rekoleksi teersebut.
Sore itu diawali oleh Bapak Eko untuk ice breaking sebagai pembangkit semangat rekoleksi kami. Kemudian dilanjutkan dengan latihan doa dasar (ladoda) yang dipandu oleh Frater Septian. Setelah ladoda, kami diminta untuk menjaga suasana tetap hening. Kemudian dilanjutkan dengan sesi dari Bapak Tanto yang membahas tentang Konteks Angkatan 50 dengan S.W.O.T (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats). Dari dinamika bersama Bapak Tanto, kami menjadi tahu ternyata di angkatan kami masih banyak persoalan bullying, circle/gap bahkan hingga persoalan tentang SARA. Itulah yang menjadikan kami angkatan 50 kurang dalam hal solidaritas. Setelah kami tahu S.W.O.T Angkatan, kami diminta untuk mengisi tabel tentang perasaan apa yang muncul ketika kami mengikuti sesi Konteks bersama Bapak Tanto, bagaimana kami menyikapi dan doa kami untuk kemajuan dan perkembangan angkatan dan kelas.
Rekoleksi kali ini banyak hal baru, lho. Contohnya ini. Setelah kami mengisi tabel dinamika Konteks itu, kami diminta untuk mengambil Puji Syukur untuk berlatih menyanyi sebelum dan sesudah makan. Yang mana akan terus dinyanyikan ketika kami akan makan besar. Lebih serunya lagi, kami menyanyikannya dengan canon suara I dan suara II. Setelah makan malam di hari itu, kami kembali ke aula untuk mengisi tabel S.W.O.T diri kami masing-masing. Dan malam itu ditutup dengan menonton film “The Greatest Showman” dan refleksi singkat setelah menontonnya.
Pada hari berikutnya sebelum makan pagi, kami berkumpul di kapel untuk ladoda dan doa pagi dan dilanjutkan dengan makan pagi. Setelah makan pagi, kami berkumpul lagi di aula untuk memulai sesi rekoleksi di hari terakhir. Masih sama seperti sebelumnya, Bapak Eko mengawali dengan ice breaking namun kali ini lebih berkeringat dan butuh “mikir”. Banyak kelompok yang salah dan kena coretan lipstick dari Bapak Tanto. Setelah itu, kami diminta menulis surat untuk ke-6 teman-teman kami. Masing-masing surat tersebut akan dimasukkan ke amplop yang sudah disediakan.
Setelah selesai menulis dan memasukkan surat ke setiap amplop, kami langsung berkumpul dengan wali kelas masing-masing untuk melakukan correctio fraterna. Masing-masing dari kami dikoreksi sifat dan sikapnya selama 1 semester ganjil ini dengan tujuan dapat memperbaiki diri demi kemajuan kelas di semester berikutnya. Dalam sesi ini, semua siswa berhak mengoreksi sifat dan sikap siswa lain yang ada ditengah-tengah mereka tanpa ada unsur SARA dan bully. Setelah correctio fraterna bersama wali kelas, sesi siang hari di sela dengan adanya snack siang. Snack siang kali itu adalah roti bakar dan dadar telur isi nasi goreng. Beruntungnya 50B, kami memiliki snack kelas hadiah dari lomba sebelumnya yang kami jadikan snack tambahan siang itu.
Setelah snack siang, kami semua mengambil handphone untuk mengisi tabel reformatio vitae. Di sana kami semua mengisi hal-hal yang menjadi kelebihan maupun kekurangan kami setelah sama-sama mengoreksi dan dikoreksi di sesi correctio fraterna dan juga niat-niat yang akan dibangun kedepannya. Bruder F.X Marsono, Kepala Sekolah SMK PIKA memberikan motivasi kepada kami sekaligus sebagai sesi penutup dalam rekoleksi kami. Setelah sesi dari Bruder, dilanjutkan dengan makan siang dan yang paling terakhir yaitu foto bersama dan persiapan pulang kembali ke rumah masing-masing. Tentu saja menggunakan BRT Trans Jateng lagi.